Seorang temen trader berpendapat, gak usahlah terlalu banyak teori dalam bertrading,
yang penting coba, coba dan coba. Lama-lama akan ntar juga akan bisa
merasakan, posisi mana yang harus diambil. Temen trader lain berpendapat
sebaliknya. Untuk bisa menjadi trader yang baik, seharusnya mengerti
dasar-dasar teori trading plus pemahaman yang baik atas
indikator-indikator yang digunakan. Nah tuh… mana yang bener yah? Ok
deh… Mari kita liat bareng!
Menurut
pengalaman anda sendiri gimana tuh? Apakah anda termasuk trader yang
mengandalkan keberanian plus sedikit (atau malah banyak) kenekatan saat
bertrading? Apakah memang kita tidak perlu memahami indikator dan bisa
bertrading hanya dengan mengandalkan perasaan?
Saya sendiri
terus terang awalnya termasuk yang meremehkan tetek bengek teori dalam
trading. Simple aja sih pemikiran yang terlintas di benak saya waktu
itu, lah kan cuma menebak arah, naik atau turun… piece of cake…
gampaaanng! Yah, mungkin karena menganggap gampang itu lah, akhirnya
memang gampang juga kena MC. Baru setelah kena batunya, saya mulai
menyadari, perlunya memahami setidaknya teori dasar
untuk bertrading dengan baik. Berdasarkan pada pengalaman trading tanpa
tau dasar teori sama sekali, maka saya mulai banting stir.
Saya
mulai terobsesi untuk memahami teori dasar trading plus berusaha
memahami sebanyak mungkin indikator maupun trading system yang ada. Kalo
satu saat ada temen trader yang membicarakan trading system atau
indikator yang saya belum pernah denger, saya akan segera mencari tau
dan mencoba memahami indikator atau trading system itu. Kalo perlu,
trading pun cuti dulu, ganti dengan googling sana sini plus nanya sana
sini maupun mengubah trading system. Tapi, saya justru makin sering kena
MC. Wah, trus gimana dunk? Kok serba salah nih? Trading dengan teori
seadanya, hasilnya cepet MC. Trading dengan terlalu banyak teori juga
sering MC. Haddeeh! Untungnya (aneh nih, udah berkali-kali MC juga masih
ngerasa untung) saya termasuk orang yang gak gampang menyerah.
Seringnya
loss justru membuat saya terpacu untuk semakin ngotot cari tau. Yah,
sebenernya sih dasarnya penasaran ajah, atau "gemes", tepatnya. Soalnya,
ya di trading ini saya bener-bener kena batunya. Biasanya, saya ngerasa
sebagai fast learner (sombong mode on nih). Eh, kok di trading ini saya
ngerasa gak ada apa-apanya banget deh. Anyway, penasaran dan gemes
ternyata bisa memacu saya untuk terus belajar, coba, belajar, coba… Trading ternyata tidak segampang yang saya kira sebelumnya, tapi juga sebenernya gak serumit yang saya duga. Nah tuh…
Jadi gimana? Ya itulah ramuan yang sebaiknya dipake: belajar, coba, belajar, coba… dst. Kuncinya: jangan bosan dan jangan cepat menyerah.
Eh, btw… belajar trading itu menyenangkan loh. Terus terang saya dapat
banyak hal dari belajar trading. Selain pemahaman tentang trading itu
sendiri, saya juga belajar sabar, belajar mengendalikan emosi, dan
bahkan juga belajar bersosialisasi. Saya mendapat mentor dan juga
temen-temen seperguruan. Saya juga menemukan temen terbaik yang selalu
memberikan motivasi. Thanks guys… You’re awesome.
Nah, buat temen-temen yang sedang belajar trading. Tetaplah semangat, teruslah belajar, coba, belajar, coba… Baik jam terbang maupun teori sama pentingnya dalam forex trading.
Terlalu banyak mencoba hanya dengan modal nekad lebih berarti
menghamburkan modal, waktu dan tenaga. Tapi terlalu banyak teori juga
bikin puyeng. So, yang seimbang lebih baik dan jangan lupa… Enjoy your
trade!