Salah satu indikator teknikal yang sederhana paling populer adalah
moving average. Seperti diketahui analisa teknikal adalah sebuah metode
untuk mengevaluasi pergerakan harga guna memperoleh prediksi arah
pergerakan harga selanjutnya. Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa
pola pergerakan harga pada chart (chart pattern) atau secara perhitungan matematika, atau kombinasi keduanya.
Bagi trader forex yang sering menggunakan analisa teknikal, memahami
sifat-sifat indikator teknikal sangat diperlukan guna menghindari salah
applikasi, misalnya menerapkan indikator untuk pergerakan harga trending
ke kondisi pasar yang sideways (ranging) atau sebaliknya, sehingga banyak menimbulkan noise atau kesalahan.
Moving average (ma) adalah salah satu indikator teknikal untuk
pergerakan harga yang sedang trending. Arah gerak garis ma menunjukkan
arah trend yang sedang terjadi. Garis ma yang bergerak keatas
menunjukkan keadaan uptrend dan yang bergerak kebawah menunjukkan
keadaan downtrend. Moving average adalah nilai rata-rata pergerakan
harga pada suatu periode waktu tertentu. Tidak ada ketentuan baku untuk
menentukan periode waktu ma, namun untuk jangka menengah biasanya
digunakan pergerakan rata-rata dalam 21 hari atau ma-21 daily, sedang
untuk jangka panjang umumnya ma-200 daily.
Pada dasarnya moving average ada 3 macam, yaitu:
1. Simple moving average (sma)
2. Exponential moving average (ema)
3. Weighted moving average (wma)
Simple moving average (sma)
Sma mengukur harga rata-rata dalam suatu periode waktu secara
sederhana. Misalnya sma dalam 5 hari, atau sma-5 daily, berarti harga
total selama 5 hari dibagi dengan periode waktu (5). Bergantung dari
kebutuhan analisa, harga yang diukur bisa harga pembukaan (opening price), harga penutupan (closing price),
harga tertinggi (H), harga terendah (L) atau harga median (H+L) / 2.
Untuk analisa praktis, biasanya digunakan harga penutupan.
Berikut contoh untuk menghitung sma harga penutupan pada periode 5 hari (sma-5 daily):
Untuk mengetahui nilai sma-5 daily (harga penutupan) pasangan CAD/JPY
pada 7 Januari 2011 kita bisa menentukan dengan menjumlahkan harga
penutupan harian mulai dari tanggal 3 Januari hingga 7 Januari kemudian
dibagi 5, yaitu:
(82.22+82.14+83.58+83.58+83.69) / 5 = 83.04.
Sedang nilai sma untuk hari berikutnya (Senin10 Januari) kita jumlahkan
harga penutupan mulai tanggal 4, 5, 6, 7 dan 10 Januari kemudian dibagi
5, dan seterusnya untuk hari berikutnya. Demikian juga untuk menghitung
sma pada periode waktu yang berbeda.
Untuk memperhalus
fluktuasi harga dan mempermudah dalam melakukan evaluasi, kita bisa
memperbesar periode pengukuran sma seperti pada contoh berikut.
Tampak dari gambar diatas bahwa makin kecil periode pengukuran akan
makin sensitif tetapi agak sulit untuk membaca trend secara keseluruhan,
garis sma terlalu dekat dengan pergerakan harga (candlestick). Pada
umumnya untuk sma daily periode yang sering digunakan adalah 21, 55, 100
dan 200. Lebih besar dari 200 tidak dianjurkan karena kurang sensitif.
Sma-200 daily cukup populer digunakan untuk mengetahui garis besar trend
yang sedang terjadi.